Rabu, 15 Juli 2020

Langkah Mendadak Home Schooling Ala MomsQiy

Bismillaah..

Para praktisi ustadz/ah Home Education mengungkap fakta bahwa orangtua masa kini yang kebanyakan kelahiran 80-90an, mereka enggan memasukkan anak ke sekolah negeri, tapi masih ragu untuk home schooling anak-anaknya. Ini saya bangettt.. Wkwkw..

Mungkin merasa menjalani masa mubah selama sekolah ya. Ilmu dari mata pelajaran di sekolah dirasaa kurang signifikan untuk diterapkan setelah dewasa. Hahaha..

Jalan (agak) tengah untuk mengatasi kondisi fakta tersebut, di jalur pendidikan formal, maka muncullah sekolah Islam Terpadu dan sekolah-sekolah swasta dengan kurikulum khas masing-masing. Walau biaya sekolahnya berkali lipat lebih tinggi dibanding sekolah negeri, pilihan ini masih banyak diminati orangtua muda masa kini.
PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebagai jalur legal pendidikan non-formal juga mulai berkembang dan tidak lagi dipandang sebelah mata. Anak-anak home schooling yang menginginkan ijazah resmi, dapat mengikuti program kesetaraan di PKBM. Sehingga anak HS bisa tetap lanjut kuliah/sekolah jalur pendidikan formal.

Orangtua jaman sekarang tinggal memilih sesuai kondisi keluarga masing-masing.
Anaknya mau sekolah negeri, sekolah Islam Terpadu / kurikulum khusus, atau mau Home Schooling.

*****



Qodarulloh, ada wabah Covid-19.
Seakan menjawab keraguan emak-emak yang mupeng HS tapi gamang nyusun kurikulumnya.. Haha..
Walau masih ikut kurikulum sekolahnya anak, School From Home (SFH) di masa wabah paling tidak membuat emak-emak dan semua orangtua sadar akan nggak mudahnya menjadi guru di sekolah. Hehe..
Orangtua jadi lebih kreatif, lebih mengatur emosi, lebih meluangkan waktu untuk memikirkan pembelajaran untuk anak selama SFH. MasyaaALLOH..

Setelah 2 bulan mendampingi anak SFH, memasuki tahun ajaran baru membuat orangtua galau tingkat dewa. Ini saya.. Haha..
Mau lanjut SFH, apa HS aja yaa..
Terutama bagi yang anaknya masih di level pendidikan anak usia dini..

Ibune Qiyya memilih HS untuk TK Besar Qiyya. Kenapa?
Karena saya alumni jurusan pendidikan. Belum bekerja. Belum punya anak lagi. Pengangguran maksimal. Haha..
Juga karena masuk ke SD IT tujuan, tidak wajib menyertakan ijazah TK. Nanti masuk SD IT tersebut ada tes oleh psikolog tentang kesiapan belajar anak. Alhamdulillaah..
Terlebih lagi, karena masuk SD IT tersebut adalah mahal, kakaaa.. Haha.. Nggak TK, semoga bisa pengiritan..

Mengawali HS TK Besar Qiyya, cerita lengkapnya ada di link berikut ini yakk..
Hempas Galau Mau HS Nggak Yaa
Ikutan Kulwap dengan Pakar
Ikutan Challenge yang Dipandu Pakar
Ikutan Kelas Online Metode Sentra TK
Membedah Silabus TK Besar

Akhirnya, Alhamdulillaah sekarang udah mulai aja tuh HS TK Qiyya.
Karena waktunya untuk masa pembelajaran tahun ajaran baru udah mulai.
Walau kurikulumnya belum selesai dibikin, yang penting mulai aja dulu.
Kita rancang ulang sambil jalan. Dibawa rileks aja.. Hehe..

*****

Jadi, Tips Mendadak HS ala MomsQiy adalah :

  1. Niat donk..
  2. Cari teman, bikin grup untuk sharing sehari-hari (seluangnya aja sharingnya).
  3. Belajar tentang tahap perkembangan anak, metode pembelajarannya, mengatur emosi, dll.
  4. Memilih model HS yang sesuai dengan kondisi keluarga.
  5. Coba bikin rencana kegiatan sepekan dulu, dipraktekkan (sehari minimal 1-2 jam menemani anak belajar sambil bermain, minimal 1 kegiatan).
  6. Evaluasi diri dan anak (emaknya juga dibikin target apa supaya jadi guru yang lebih baik).
  7. Membuat Tema bulanan.
  8. Menurunkan dalam Sub-Tema pekanan.
  9. Menyusun jadwal harian (sekolah jam 09-11, misalnya) & jadwal sentra pekanan (senin sentra apa, dst).
  10. Menyusun kegiatan sub-tema pekanan.
  11. Praktek dan mendokumentasikan (lalu ditulis laporan perkembangan hariannya, ini namanya menyusun portopolio versi suka-suka).
  12. Lama-lama muncul ide utk Tema setahun. 
  13. Rileks dan Optimis adalah KOENTJI-nya..
Itu dia makk..
Sedikit pengalaman Ibune Qiyya dalam menjalankan HS TK Besar Qiyya ala MomsQiy..
Masih amat jauuuuh dari sempurna donk..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar