Rabu, 08 Juli 2020

Belajar Home Schooling TK Qiyya

Bismillaah..

Mencoba menuliskan kembali kejadian yang kami lewati.
Wabah Covid-19 "mengacaukan" semua rencana. Hidup dengan pola dan langkah baru, haruslah segera diambil. Terutama tentang kehidupan keluarga ke depan. Menimbang dari berbagai sisi.
Salah satu keputusan besar yang kami ambil adalah Qiyya off dulu sekolah nya. Tidak melanjutkan ke jenjang TK Besar di sekolah.
Tapi insyaaALLOH akan menjalankan home schooling di rumah. Bersama Ibune. Mumpung Ibune masih pengangguran.

Qodarulloh, pas banget ada kulwapp tentang HS oleh praktisi lokal yang sudah lama menjalankan HS. Ya, mbak Cheche. Salah satu ummahat panoetanqoe.. hehe..
Inti dari kulwapp HS mbak Cheche :
1. HS jadi kebutuhan/tidak di masa wabah ini, tergantung kondisi masing-masing keluarga.
2. Kurikulum HS yang dipilih, silahkan menentukan sendiri sesuai value keluarga.
3. Biaya HS tidak bisa dibandingkan dengan biaya sekolah secara global, karena ini tergantung sistem pengelolaan keuangan masing-masing keluarga.
4. Jaman sekarang, tidak ada orang tua yang sempurna. Yang ada hanyalah orang tua yang selalu ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya.
5. Kunci HS adalah tekad bulat, atur waktu, dan komunikasi yang baik dalam keluarga.

Memang semua yang dikatakan mbak Chehe telah lama kami pahami. Ketika mencari kurikulum mana yang paling oke menurut kondisi keluarga kami, pelajaran seperti tersebut itu lah yang akan kami dapatkan.
Tinggal membulatkan tekad. Hehe..

*****

Langkah kami selanjutnya adalah mencari komunitas HS TK.
Alhamdulillaah, teman-teman di fasilitator HEbAT Banyumas mempunyai anak seumuran, dan sedang bimbang atas kelanjutan studi anak di TK. Karena masa wabah begini anak-anak masih SFH (school from home).
Setelah membikin time line rencana kegiatan, kami membentuk grup WA baru berjudul Anak HEbAT Banyumas. Gunanya untuk saling berbagi dan saling menyapa antar anak-anak plus orangtua nya.

Pertama, kami konsultasi dengan petinggi HEbAT Pusat tentang rencana kami ini. Alhamdulillaah, kami disarankan untuk membuat kulwapp dengan pak Eri Vidiyanto, M.Psi,Psikolog.
Tema yang diambil adalah "Rileks Main Bersama Anak". Sebelum kulwapp, pak Eri memberikan materi via Youtube. Lalu saat Kulwapp saatnya diskusi.
Hal mengena dari kulwapp pertama dari pak Eri adalah : bahwa menrencanakan permainan untuk anak, sejalan dengan menggugurkan kewajiban kita atas tugas mendidik anak.
Dunia anak adalah dunia main. Alangkah indahnya orangtua merencanakan dan ikut terjun langsung bermain bersama anak, sembari menyisipkan nilai-nilai positif yang hendak orangtua tanamkan kepada anak.

Setelah kulwapp pertama, pak Eri minta ada 2x pertemuan online via ruang rapat, untuk follow up hasil kulwapp pertama.

(Konsep ABCD)

(Contoh Menyusun Konsep ABCD)

(Contoh Permainan untuk Anak)

(Kunci Melawan Tidak Bisa)

Dari sinilah kami memulai perjalanan itu. Belajar membersamai anak dalam secuil aktivitas bermainnya.
Mungkin tidak sepenuhnya kita ikut bermain seharian. Namun, meluangkan waktu sebentar untuk menyiapkan dan mempraktekkan permainan anak, semoga dapat menanamkan investasi pahala bagi kita. Meninggalkan ingatan baik atas kita dalam kenangan masa kecil anak kita sendiri.


Pojokan Saphir, 09 Juli 2020
Ibune Qiyya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar