Jumat, 24 September 2021

Syarah Matan Al-Jazari (Bait Ke-1)

 

CATATAN SYAROH

MATAN MUQODDIMAH AL-JAZARI

BAIT KE-1

(Uzi Harafi)

 

A.    BAB : Muqoddimah (المقدمة)

B.    BAIT : 1

C.    KOLOM :

Ø  1 : يَقُـولُ رَاجِــي عَـفْـوِ رَبٍّ سَـامِـعِ

Ø  2 : مُحَـمَّـدُ بْـنُ الْـجَـزَرِيِّ الشَّافِـعِـي


D.      ARTI PER KATA :

Kolom-2

Kolom-1

(Yaitu) Muhammad Ibnu Al-Jazari

مُحَـمَّـدُ بْـنُ الْـجَـزَرِيِّ

Berkatalah

يَقُـولُ

(Madzhabnya) Syafi’i

الشَّافِـعِـي

Orang yang senantiasa mengharap

رَاجِــي

 

 

Ampunan

عَـفْـو

 

 

(Dari) Tuhan Yang Maha Pendengar

رَبٍّ سَـامِـعِ

 

E.       BIOGRAFI IMAM AL-JAZARI :

  • Sumber : Ustadzah Aulia MM, M.Pd (murid Syekh Khanova Maulana, Lc. Founder IAC)
  • Buku : At-Taisir Fi Syarkhil Matan Al-Jazari, oleh Syekh Khanova.
  • Al-jazari adalah nisbat terhadap tempat di jazirah Arab. Yang dekat dengan sungai Dajlah (antara Makah dan Madinah). Jazari = jazirah Ibnu Umar, ra.
  • Ayah Al-Jazari adalah orang beriman dan kaya. Bertahun-tahun belum dikaruniai anak.
  • Tahun 750 H, ayah Al-Jazari berhaji dan minum air zam-zam sambil berdo’a dan berazam : agar dikaruniai anak dan keturunan yang sholih dan ahli ilmu.
  • Hal ini mengajarkan kita tentang waktu & tempat mustajabnya do’a.
  • Setahun kemudian, pada bulan Ramadhan tahun 751 H, Imam Al-Jazari lahir. Tepatnya tanggal 25 Ramadhan 751 H.
  • Nama asli Imam Al-Jazari adalah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Ali bin Yusuf Al-Jazari.
  • Usia 13 tahun : sudah hafal Qur’an.
  • Usia 14 tahun : sudah menjadi imam sholat.
  • Usia 15 tahun : menguasai ilmu qiro’at (mendapat sanad), menguasai ilmu fiqih & hadits. Menjadi mufti lokal.
  • Usia 15 – 23 tahun :

ü  Membaca Al-Qur’an dengan seluruh qiro’at ditashihkan kepada Syekh Muhammad bin Ahmad bin Labban Ad Damasyqi.

ü  Tahun 774 H : diberi izin berfatwa oleh Ibnu Katsir.

ü  Tahun 778 H : diberi izin berfatwa oleh Dhiyauddin dan Syekh Islam Al-Balqini.

ü  Belajar hadits kepada beberapa murid Ad-Dimyati, Al-Barquhi, Al-Fakhr bin Al-bukhori, dll.

ü  Belajar fiqih kepada Abdurrahim Al-Isnawi. Belajar ushul fiqih kepada Sa’dullah Al-Qazwaini.

  • Usia 23 tahun : sudah menjadi mufti internasional

ü  Mengajarkan ilmu qiro’at di bawah Kubbatun Nashr di masjid Umawi, Damaskus.

ü  Mendirikan Darul Qur’anil Karim.

  • Ada orang Turki sengaja dating ke Al-Jazari, ingin belajar ke Imam Al-Jazari.

ü  Dia harus meninggalkan keluarganya berbulan-bulan.

ü  Lalu menyampaikan kesulitan ini kepada Imam Al-Jazari.

ü  Solusi yang diberikan oleh Imam Al-Jazari adalah Imam Al-Jazari yang ke Turki. Ini sebagai landasan fiqih : guru boleh mendatangi murid ketika murid ada kendala.

ü  Ketika sampai di Turki, Imam Al-Jazari bertemu dengan Khalifah Sultan Bayazid Khan (kekeknya Muhammada Al-Fatih)

ü  Imam Al-Jazari sangat dimuliakan oleh Sultan.

ü  Turki berperang dengan Timur Lenk.

ü  Imam Al-Jazari ditawan oleh pihak Timur Lenk. Kemudian ditanya : kamu memihak mana?

Jawab Imam Al-Jazari : aku hanyalah pengajar Al-Qur’an.

ü  Lalu Imam AL-Jazari ditempatkan/diasingkan di wilayah sungai Syiroz untuk mengajar Al-Qur’an.

ü  Imam Al-Jazari menetap di sini, hingga dibebaskan pada tahun 805 H.

  • Tahun 833 H Imam Al-Jazari berhaji.
  • Imam Al-Jazari wafat usia 80-an yaitu tahun 833 H.
  • Kitab karya Imam Al-Jazari ada 9, yaitu :

ü  Manzumah Al-Muqoddimah Fi Ilmi Tajwid 

      (lebih terkenal dengan sebutan Matan Al-Jazari, yang kita bahas ini).

ü  Tahbir At-Taisir Fil Qiroatil Asyr.

ü  An-Nasyr Fil Qiroatil Asyr.

ü  Thoyyibah An-Nasyr Fil Qiroatil Asyr.

ü  At-Tmhid At-Tajwid.

ü  Munjid Al-Murqi Wa Mursyid Ath-Tholibin.

ü  Ghoyatun Nihayah fi Thobaqotil Qurro.

ü  Hoyatul Maharoh fi Ziyadah Alal Asyaroh.

ü  Manzumah Ad-Durroh Al-Mudhiah Fil Qiroati Tsalatsatil Mardhiyyah.


F.   TAMBAHAN SYARAH BAIT KE-1 :

  • Kebiasaan ulama setiap kali memulai nadzom/karya pasti dia tidak langsung menyebutkan bahwa dia ahli ilmu.
  • Hal ini menunjukkan sifat tawadhu’ ulama di hadapan ALLOH. (tercontoh di bait 1).
  • Bait 2 : penulis matan menyebutkan nama dan madzhabnya. Imam Al-Jazari bermadzhab Syafi’i.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar